Dalam sejarah Los Angeles, ada satu pembunuhan yang menarik perhatian
begitu luas. Bahkan setelah 60 tahun berlalu, kasus ini secara resmi
dianggap sebagai tidak terpecahkan. Korbannya cuma satu orang, namun
karakteristik pembunuhan ini begitu keji sehingga kasus ini mendapat
tempat khusus di media. Kasus ini disebut pembunuhan Black Dahlia.
(Warning: Tulisan ini memiliki deskripsi yang kurang menyenangkan )
Mayat terpotong di lahan kosong
15 Januari 1947, Betty Bersinger berjalan keluar dari rumahnya di Los
Angeles sambil membawa anak perempuannya yang masih berusia 3 tahun
menuju sebuah toko sepatu. Ketika sampai di Leimert Park di dekat sudut
Norton 39th, Betty dan putrinya melewati beberapa bidang lahan kosong
yang ditumbuhi semak-semak.
Tidak berapa lama kemudian, mata Betty terpaku pada sesuatu berwarna
putih di dekat semak-semak. Benda itu terlihat seperti sebuah manekin
dari departemen store yang telah terpotong dua. Dipenuhi rasa ingin
tahu, Betty mendekati objek itu.
Polisi segera dihubungi dan beberapa waktu kemudian, dua orang polisi bernama Frank Perkins dan Will Fitzgerald tiba di lokasi.
Kondisi Mayat
Mayat wanita itu terbaring telentang dengan lengan yang terangkat di
atas bahunya. Kedua kakinya terbuka lebar dalam pose yang vulgar. Luka
robek dan lecet memenuhi seluruh tubuhnya. Mulutnya disobek sehingga
senyumnya melebar dari telinga satu ke telinga yang lain. Pada
pergelangan tangan, pergelangan kaki dan lehernya, terlihat adanya bekas
jeratan tali sehingga para penyelidik menyimpulkan kalau ia telah
diikat dan disiksa selama beberapa hari.
Polisi menyimpulkan kalau ia telah dibunuh di suatu tempat dan mayatnya
dibuang ke tempat itu pada malam hari. Ini terlihat dari tidak adanya
darah pada tanah dan mayat itu. Sang pembunuh mungkin telah membersihkan
mayat itu sebelum dibuang ke tanah kosong.
Kasus mutilasi mengerikan ini dengan segera menjadi prioritas utama
kepolisian Los Angeles (LAPD) yang kemudian menugaskan detektif Harry
Hansen dan partnernya Finis Brown untuk segera menyelidiki kasus itu.
Tidak berapa lama kemudian, hasil pemeriksaan FBI terhadap sidik jari
mayat itu tiba di kantor LAPD. Perempuan yang dibunuh itu ternyata
bernama Elizabeth Short, 22 tahun, yang berasal dari Massachusetts.
Setelah identitas korban diketahui, para detektif segera mengerahkan
upayanya untuk menggali informasi mengenai perempuan ini supaya dapat
menemukan petunjuk yang mungkin bisa mengarah kepada sang pembunuh.
Namun, mereka tidak menyangka kalau apa yang akan ditemukan berikutnya ternyata malah menjadi teka-teki yang membingungkan.
Siapa Elizabeth Short
Elizabeth Short lahir tanggal 29 Juli 1924 di Hydepark, Massachusetts.
Beth yang masih muda kemudian pindah ke Hollywod untuk mengejar karir di
bidang perfilman.
Ia dikenal sebagai perempuan yang gampang bergaul dan memiliki banyak
kenalan. Wajahnya yang cantik membuatnya sering menarik perhatian para
pria, bahkan di Holywood sekalipun dimana kecantikan adalah hal yang
biasa.
Hansen lalu mengajak Beth pindah ke rumahnya bersama sejumlah artis
lainnya. Kadang para artis ini menjadi penghibur bagi tamu-tamu yang
datang ke klub Hansen. Dengan segera, Beth menjadi bagian yang tetap
dalam kelompok Hansen. Kondisi ini cukup menguntungkan baginya karena
karirnya di film tidak berkembang.
Quote:
Pada masa itu, film “The Blue Dahlia” yang diperankan Veronica
Lake dan Alan Ladd beredar di masyarakat. Beberapa teman Beth mulai
memanggilnya dengan sebutan Black Dahlia karena rambut hitamnya
kesukaannya mengenakan pakaian hitam.
|
Siapa yang membunuh Beth?
Setelah kasus pembunuhan Beth tersebar luas di media, ada sekitar 60
pria dan wanita maju ke publik dan mengaku sebagai pembunuh sebenarnya.
Namun, pengakuan-pengakuan ini tidak disertai oleh bukti yang bisa
diverifikasi oleh pihak kepolisian sehingga semua pengakuan ini dianggap
hanya sebagai usaha mencari sensasi.
Pada masa itu, kasus pembunuhan Black Dahlia adalah kasus penyelidikan
kriminal terbesar yang pernah dilakukan LAPD sejak kasus pembunuhan
Marion Parker yang terjadi pada tahun 1927. Karena besarnya skala
penyelidikan ini, LAPD mendapatkan bantuan ratusan petugas dari badan
lainnya.
Paket itu tiba di kantor harian Los Angeles Examiner yang segera
diteruskan ke polisi. Di dalamnya ditemukan sebuah catatan yang terbuat
dari guntingan-guntingan koran yang bertuliskan “Ini adalah
barang-barang kepunyaan Dahlia…surat akan menyusul“.
Jika melihat kondisi mayat yang mengerikan, ada dua kemungkinan mengenai sang pembunuh.
Pertama, sang pembunuh adalah orang yang mengenal Beth dan mungkin telah
membunuhnya karena dendam. Memang, pada kasus pembunuhan dimana mayat
korban dirusak dengan kejam, pada umumnya, pelakunya memang orang yang
mengenal korban.
Sedangkan kemungkinan kedua adalah pembunuh berantai. Teori pembunuh
berantai memang teori yang paling populer dan dalam 60 tahun terakhir
ini, beberapa peneliti independen telah mencoba melakukan
penyelidikannya sendiri dan menghasilkan beberapa kesimpulan yang cukup
kuat.
Selama 60 tahun terakhir ini, paling tidak ada 24 tersangka yang
dianggap paling mungkin melakukan pembunuhan Black Dahlia, namun, saya
hanya akan membahas beberapa nama yang paling populer.
Cleveland Torso Murder
Pada tahun 1930an, sebelum pembunuhan Beth, ada seorang pembunuh
berantai yang meneror Cleveland. Pembunuh itu dikenal dengan julukan
“Mad Butcher of Kingsbury Run“. Julukan terhadap kasusnya adalah
“Cleveland Torso Killer“. Julukan ini didapatkan karena seluruh korban
dimutilasi dengan sayatan yang rapi, persis seperti Beth.
Kasus pembunuhan ini ditangani langsung oleh Elliot Ness yang
legendaris. Ness dikenal sebagai aparat yang berhasil menangkap dan
memenjarakan mafia kelas kakap Al Capone.
Mungkinkah pembunuh dari Cleveland itu pindah ke California dan membunuh Beth?
George Hodel
Selain Janice Knowlton, ada satu orang lagi yang juga menulis buku yang
menuduh ayahnya sebagai Black Dahlia Killer. Ia adalah Steve Hodel,
seorang detektif bagian pembunuhan di LAPD.
Buku yang ditulisnya berjudul “Black Dahlia Avenger” dan terbit tahun
2003. Di dalamnya ia menuduh sang ayah, Dr.George Hodel, yang juga
seorang ahli bedah, sebagai pembunuh Black Dahlia.
“Apa yang saya mengejutkan saya adalah adanya kemungkinan kalau
pembunuhnya adalah seorang dokter bedah.” Kata Steve. “Bukan sekedar
pemotong daging, bukan tukang jagal hewan, melainkan seorang ahli bedah
yang terampil.”
Quote:
“Ketrampilan seperti ini hanya bisa dimiliki oleh mereka yang
memiliki pengalaman dalam pembedahan.” Kata Wallack. Ia juga percaya
kalau pembunuhnya adalah seorang dokter
|
.
Selain itu, Steve juga menemukan kalau ayahnya ternyata pengidap
kelainan seksual Sadistic misogynist yang telah melakukan hubungan
incest dengan anaknya sendiri, Tamar, saudara tiri Steve.
Steve juga percaya kalau beberapa kasus pembunuhan yang tidak
terpecahkan lainnya mungkin dilakukan oleh ayahnya, seperti “Red
Lipstick Murder”, yaitu pembunuhan terhadap Jeanne French yang mayatnya
ditemukan satu bulan setelah Beth dengan huruf BD tertulis dengan
lipstik merah di tubuhnya. Mayat French juga ditemukan di lahan kosong.
Namun, mungkin yang paling luar biasa adalah teori Steve kalau ayahnya
juga adalah Zodiac Killer yang legendaris. Zodiac Killer adalah pembunuh
berantai yang beroperasi di California pada tahun 1960an. Jumlah
korbannya yang bisa diverifikasi adalah 7 orang, walaupun Zodiac sendiri
mengaku telah membunuh 37 orang. Kasus Zodiac juga termasuk ke dalam
kategori Tidak Terpecahkan.
Teori Steve ini cukup luar biasa, tetapi sepertinya ia punya dasar yang
cukup kuat. Foto George Hodel ternyata sangat mirip dengan sketsa wajah
Zodiac Killer yang dirilis oleh pihak kepolisian pada tahun 1960an.
Teori Hodel belum mendapat pengakuan dari LAPD dan bahkan dianggap
mengada-ngada oleh banyak pihak. Walaupun begitu, teorinya cukup
mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak, seperti deputi jaksa
wilayah, Steve Kay, dan penulis buku mengenai Black Dahlia bernama James
Ellroy.
Arnold Smith
St.John percaya kalau Arnold Smith dan Al Morrison adalah pria yang sama.
Selain pengakuan, rekaman itu juga menceritakan detail bagaimana Beth
dibunuh. Smith bercerita kalau Beth datang ke kamar Al Morrison di
Hollywood karena ia tidak punya tempat untuk menginap. Morrison lalu
membawa Beth ke sebuah rumah di East 31st dekat San pedro dan
mengajaknya berhubungan seks yang kemudian ditolak oleh Beth.
Morrison menjadi marah dan menganiaya Beth yang kemudian berujung pada pembunuhan dan mutilasi terhadap Beth.
Beberapa hari sebelum pertemuan itu, Smith ditemukan tewas dengan
kondisi mengerikan di atas tempat tidurnya di Holland Hotel. Smith
diduga merokok ketika ia tertidur sehingga tubuhnya terbakar habis
bersama tempat tidurnya dan dokumen-dokumen lainnya yang diduga milik
Beth.
Kematian Smith memang agak mencurigakan, namun polisi tidak menemukan
bukti adanya kejahatan di dalam peristiwa itu. Misteri di dalam misteri.
Dengan kematian Smith, salah satu kunci yang mungkin bisa memecahkan misteri Black Dahlia lenyap untuk selama-lamanya.
Mungkinkah Arnold Smith pembunuh Black Dahlia yang sesungguhnya?
Sayang kita tidak bisa mengetahuinya.
Walaupun banyak petunjuk dan teori baru bermunculan, setelah lebih dari
60 tahun, pihak LAPD masih mengkategorikan kasus ini sebagai “Unsolved –
tidak terpecahkan”. Namun, kasus ini masih menarik perhatian para
peneliti independen. Mungkin dalam tahun-tahun berikutnya, kita akan
mendengar teori-teori baru lainnya.