Senin, 27 Juli 2015

Hampir semua umat Islam di seluruh dunia, pernah mendengar kisah Qarun. Ia adalah seorang yang sangat kaya raya, dan hidup sezaman dengan Nabi Musa AS. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Qarun adalah anak dari paman Musa. Kisah Qarun ini secara lengkap dapat dilihat dalam surah al-Qashash [28] ayat 76-82.

Menurut situs wikipedia , Qarun adalah sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi. Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar bin Qahit/Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.

Qarun dikenal sebagai orang yang sangat kaya. Kekayaannya membuat iri orang-orang Bani Israil. Karena kekayaannya itu pula, Qarun senantiasa memamerkan dirinya kepada khalayak ramai. Bahkan, begitu banyak kekayaan yang dimilikinya, sampai-sampai anak kunci untuk menyimpan harta kekayaannya harus dipikul oleh sejumlah orang-orang yang kuat. (Al-Qashash [28]: 76).

''Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.''

Sejumlah ulama mengatakan, yang dimaksud dengan lelaki yang kuat itu adalah diperkirakan tenaganya antara 10 sampai 40 lelaki di masa kini. Hal ini dikarenakan, kunci-kuncinya sangat berat dan tempat untuk menyimpan harta kekayaan Qarun sangat besar.



Qarun menganggap dirinya memperoleh harta itu karena kemampuan (ilmu) yang dimilikinya. Hal itu tampak dari pernyataannya yang termaktub dalam surah Al-Qashash [28]: 78. ''Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.''

Menurut para mufassir (ahli tafsir), Qarun ke luar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya, dan inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. ''Maka, keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya.'' (Al-Qashash [28]: 79).

Quote:
Menurut sejumlah riwayat, ketika Qarun memamerkan harta kekayaannya, ia menggunakan pakaian yang sangat mewah, jumlah harta benda yang dibawanya harus diangkut oleh 60 ekor unta, dengan didampingi sebanyak 600 orang pelayan yang terdiri atas 300 laki-laki dan 3000 orang perempuan. Saat itu, Qarun juga dikawal sebanyak 4000 orang dan diiringi oleh sebanyak 4000 binatang yang ternak yang sehat.
Karena kemegahan dan keindahan pakaian yang dimiliki Qarun, orang-orang yang menyaksikannya, juga menginginkan kekayaan seperti yang dimiliki Qarun.''Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: ''Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.'' (QS 28:79).

Menurut beberapa riwayat, sebelumnya Qarun adalah seorang hamba yang saleh dan miskin. Ia memohon kepada Nabi Musa untuk mendoakannya agar dirinya memiliki sejumlah harta. Dan, doa itu dikabulkan, hingga dirinya menjadi kaya raya. Namun, menurut sejumlah riwayat pula, azab ditenggelamkannya Qarun, juga karena doanya Nabi Musa yang dikabulkan Allah, akibat Qarun tidak mau bersyukur dalam malah menyombongkan diri. Ia juga tak mau menyedekahkan hartanya dan tidak mau mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang miskin yang ada di sekitarnya.

Kesombongan Qarun itu tampak ketika ia mengatakan bahwa harta yang diperolehnya karena ilmu yang dimilikinya (QS:28:78).Karena kesombongannya itulah, Allah mengazabnya dengan ditenggelamkannya Qarun ke dalam perut bumi. ''Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS 28:81).

Quote:
''Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.'' (QS Al-Ankabut [29]: 40).
Rasulullah SAW bersabda : ''Tatkala seseorang mengulurkan kainnya ke bawah (karena sombong), tiba-tiba ia terbenam ke dalam tanah dan terperosok ke dalam perut bumi hingga hari kiamat.'' (HR Bukhari).

Danau Qarun

Di manakah lokasi ditenggelamkannya Qarun tersebut? Mengapa banyak orang menganggap bila mereka menemukan harta terpendam selalu mengatakan dengan sebutan harta karun? Benarkah ia harta karun?


danau qorun (detikislam.blogspot.com)

Quote:
Menurut beberapa riwayat, lokasi tempat ditenggelamkannya Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi itu terjadi di daerah Al-Fayyum, sekitar 90 kilometer (km) atau dua jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Kairo, ibu kota Mesir. Menurut penduduk setempat, nama danau itu adalah Bahirah Qarun (laut Qarun). Di sekitar Al-Fayyum ini yang tersisa hanya berupa puing-puing istana Qarun.
Di lokasi ini, terdapat sebuah danau yang sangat luas. Panjang danau mencapai 30 km dengan lebar danau sekitar 10 km dan kedalaman mencapai 30-40 meter.Menurut DR Rusydi al-Badrawy, dalam bukunya Qashash al-Anbiya' wa al-Tarikh (Kisah Para Nabi dan Sejarahnya), Bahirah Qarun ini dulu pernah dilakukan penelitian oleh ahli Geologi dari Eropa Barat. Penelitian difokuskan untuk membuktikan, apakah di lokasi tersebut pernah terjadi sebuah bencana berupa gempa hingga menenggelamkan Qarun beserta rumahnya, seperti diungkapkan dalam Alquran.

Hasilnya? Setelah melalui pengkajian yang komprehensif, tulis Rusydi al-Badrawy, para peneliti dari Eropa itu berkesimpulan bahwa di zaman dahulu kala, benar di lokasi itu pernah terjadi bencana berupa gempa bumi yang sangat besar, terutama di bagian sebelah selatan danau Qarun.''Ini membuktikan bahwa kisah Qarun pernah terjadi di sekitar danau tersebut,'' tulis Rusydi. Dan, menurut penduduk Mesir, di Al-Fayyum ini dulunya Qarun tinggal.

Quote:

ajaranislamyanghaq.wordpress.com
Kini, danau Qarun tampak tenang. Meski di baliknya menyimpan sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi umat manusia. Yakni, kesombongan dapat membinasakan dirinya, sebagaimana yang terjadi pada Qarun.Rusydi menjelaskan, danau ini sudah ada sejak dahulu sebelum Qarun ada. Danau tersebut dulunya merupakan sebuah danau kecil yang disebut dengan Munkhafazh al-Laahun.

Tentu saja masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam di lokasi ini mengenai ditenggelamkannya Qarun. Sebab, bila di situ benar tempat Qarun ditenggelamkan bersama hartanya, tentunya akan ditemukan sejumlah harta kekayaan Qarun yang banyak itu.

Inilah Pedang Nabi Muhammad SAW yang Terkenal Al Battar, Al BattarAl Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : ‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’. Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya.

Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya :

Quote:








pedang nabi,pedang nabi muhammad,pedang nabi daud,pedang nabi khidir,pedang nabi ibrahim,pedang nabi dan sahabat,pedang nabi mohamad,pedang nabi muhammad dipamerkan di sidoarjo,pedang nabi muhamat,pedang nabi dan para sahabat,pedang nabi muhammat
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan University of Mexico mengungkapkan sebuah temuan baru bagi sejarah peradaban manusia. Sebuah analisa gelombang seismik mengungkapkan adanya “lautan” pada kedalaman 643 kilometer dari permukaan bumi.

Inikah asal muasal air bah yang begitu dahysat dan begitu besar yang terjadi pada jaman Nabi Nuh dahulu? Air keluar dari dalam perut bumi dan menjadi air bah yang menyapu semuanya?

Quote:
Brandon Schandt seorang pakar geofisika dari Univeristy of Mexico menemukan bahwa adanya air jauh di bawah permukaan air. Tapi jangan berpikir lautan tersebut sama seperti samudra di permukaan Bumi sebab air jauh di bawah permukaan Bumi itu tidak dalam bentuk cair, tetapi berikatan dengan mineral.

Dengan adanya penelitian ini, para ilmuwan mengatakan bahwa siklus air di Bumi benar benar terkuak. Petunjuk tentang asal usul air, dan pertanyaan mengapa bumi sebagian besar terdiri dari air juga akhirnya terpecahkan.

Apakah temuan ilmuwan ini menjadi bukti sains kalau memang ada sumber air di dalam perut bumi yang saat itu didorong keluar sehingga menjadi air bah? Umat manusia pelan pelan membuktikan hal hal yang ada di dalam semua kitab suci melalui penelitian sains mereka.

Quote:
Seorang penulis sains, Brian Thomas dari Institute for Creation Research mengatakan kalau temuan ini memperkuat cerita tentang air bah Nabi Nuh. Di dalam kisah Nabi Nuh di Al Quran dikatakan bahwa pada peristiwa air bah Nabi Nuh, mata air dari kedalaman Bumi pecah sehingga airnya “tumpah” ke permukaan.

Namun dia mengatakan, kalau temuan ini bukanlah verifikasi mengenai apa yang terjadi saat banjir itu, karena masing masing orang mempunyai pendapat mereka masing masing. Namun sepertinya ini sesuai dengan apa yang digambarkan di Al Quran. Kalau menurut anda?

Meskipun ruang angkasa adalah ruang hampa (vakum), tidak berarti bahwa tidak ada bunyi/suara di ruang angkasa. Bunyi diruang angkasa adalah vibrasi elektromagnetik. Hampir semua pesawat ruang angkasa NASA memiliki perangkat untuk merekam vibrasi elektromagnetik ini, semuanya dalam range pendengaran manusia (20 – 20000 Hertz).

Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, suara yang terekam adalah hasil interaksi yang rumit antara partikel elektromagnetik yang bermuatan dari angin bintang (solar wind), ionosfir dan magnetosfir planet.

Informasi dari rekaman suara benda-benda langit ini, sampai sekarang masih menjadi bahan penelitian para ilmuwan, dan dipercaya memiliki pengaruh yang dalam kepada pikiran bawah sadar kita.

Inilah hasil rekaman suara dari Cincin Saturnus, asteroid Miranda, Neptunus, suara bumi, Saturnus Jupiter, IO, Cincin Uranus, Nyanyian bumi, dan Uranus yang digabungkan dengan gambar masing2 dan dijadikan ke format video.

Ternyata ada cerita mistis di lokasi jatuhnya pesawat TNI AU jenis C-130 Hercules dengan tail number A-1310 yang menimpa pemu****n warga di Jalan Jamin Ginting Km 10, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Selasa 30 Juni 2015.

"Dulu lokasi itu tahun 90-an kebun bang. Yang ditanami di situ pohon rambutan sama jagung. Pokoknya seram lah kalau abang tahu sejarahnya di lokasi itu," kata seorang warga sekitar, Heri Tarigan (40), Kamis (1/7/2015).

Penarik becak motor ini mengatakan, sekira 25 tahun lalu di lokasi tersebut pernah terjadi pembunuhan. "Ada dulu seorang kernet bus membunuh sopirnya bang. Mayatnya dibiarkan di situ. Di belakang ruko itu juga dulu kan ada bengkel bang. Di bengkel itu lah terjadi pembunuhan itu," jelas Heri.

Hal senada juga dikatakan oleh Simon Sembiring (52). Menurutnya lokasi itu dikenal angker dan penuh dengan cerita mistis.
Quote:
"Kalau dulu sebelum dibangun perumahan itu angker kali lah bang. Setiap malam khususnya lewat jam 1 pagi ada suara-suara seperti minta tolong gitu. Mau lewat pun seram kali. Bukan cuma itu bang, di pinggir jalan ini juga sering minta tumbal. Asal ada yang kecelakaan pasti tewas di tempat. Setahun lalu ada pengendara Yamaha Vixion kepalanya pecah dilindas truk," ujar Simon.
Dalam salah satu ayat Al Qur’an, dikisahkan tentang Bala Tentara Nabi Sulaiman :

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) (Qs. An-Naml (27) ayat 17).

Menurut Ustadz H. M. Nur Abdurrahman (HMNA), Pasukan burung yang dimaksud ayat di atas adalah pasukan gerak cepat, yaitu pasukan kavaleri dan regu-regu pengintai yang membawa burung-burung untuk komunikasi.

Dimana Perintah dari induk pasukan ataupun laporan ke induk pasukan, dilakukan dengan saling berkirim informasi, melalui surat yang diikatkan pada kaki (tubuh) burung.



Siapa sesungguhnya “Hud-Hud” itu ?

Ada yang berkeyakinan, Nabi Sulaiman bisa bercakap-cakap dengan burung. Mereka percaya Hud-hud sebagaimana dikisahkan di dalam Al Qur’an, adalah se-ekor burung yang istimewa.

Benarkah demikian ?

Mari kita perhatikan, ayat-ayat berikut :

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. “Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”. (QS. An-Naml (27) ayat 20-21).

Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. (QS. An-Naml (27) ayat 22).

Dari ayat di atas, Hud hud, adalah seorang pejabat militer yang penting, dan bukanlah seekor burung, sebagaimana tafsiran sebagian orang. Ketidak-hadirannya tentu membuat marah Nabi Sulaiman.


Beberapa alasan, Hud Hud bukan seekor burung…

(a) Sangat aneh jika seorang raja besar, seperti Nabi Sulaiman, sangat gusar atas ketidak-hadiran se-ekor burung kecil, sehingga berkenan akan menjatuhkan hukuman berat kepada burung tersebut.

Akan lebih logis, jika yang dimaksud Hud Hud itu, adalah seorang pejabat tinggi militer. Hal ini bisa dilihat dari beratnya hukuman, karena kesalahan seorang berpangkat tinggi, bisa berpengaruh kepada disiplin tentara secara keseluruhan.

(b) Nabi Sulaiman adalah seorang yang sangat cerdas, tentu bisa memilah-milah kesalahan pihak lain.

Kalau yang salah itu hanya se-ekor burung, tentu ia memaklumi, karena akal pikiran hewan, tidaklah sebaik manusia.

(c) Hud-hud, ternyata sangat paham akan undang-undang dan keperluan-keperluan negara, dan juga paham sekali mengenai tauhid (lihat QS. An-Naml (27) ayat 23- 26), padahal burung-burung tidak demikian.

Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar” (QS. An-Naml (27) ayat 23-26).

(d) Ada yang mempercayai Hud hud yang diceritakan di dalam Al Qur’an, adalah sejenis burung yang memiliki nama Noble Hoopoe atau Eurasian Hoopoe [Upupa epops].


Namun anggapan itu, masih sangat diragukan. Hal ini dikarenakan, burung yang di maksud bukanlah burung penjelajah. Padahal diperkirakan jarak antara Palestina ke Negeri Saba, mencapai sekitar 2.000 km.

Catatan Penambahan :

1. Hudhud dimaknai sebagai seorang petinggi militer, juga merupakan pendapat dari Dr. Ir. Soekmana Soma MSP, M. Eng, di dalam bukunya yang berjudul “Ada apa dengan ulama?: pergulatan antara dogma, akal, kalbu & sains“.

Di dalam bukunya tersebut, Soekmana Soma berpendapat :

Kata thair dalam QS. An-Naml (27) ayat 17, berasal dari kata thara, yang berarti terbang dan dapat juga berarti kuda (Shaik Nasr Abu’l Wafa’, The Qamus).

Oleh karenanya, terjemahan QS. An-Naml (27) ayat 17 adalah ::

“Dan dihimpun kehadapan Sulaiman balatentaranya, (yang terdiri) dari kabilah pegunungan yang telah ditaklukkan (jin), pasukan darat (manusia), dan pasukan berkuda (thair), dan mereka dibentuk menjadi beberapa golongan”.

Sementara terjemahan QS. An-Nam (27) ayat 20 :

“Dan ia (Sulaiman) memeriksa barisan thair, lalu berkata : Mengapa aku tidak melihat Hudhud, apakah ia tidak hadir?”

Dengan demikian kata “tafaqqadatthaira” mestinya di-interpretasikan memeriksa barisan berkuda. Sementara Hudhud adalah nama seorang Petinggi Militer, yang kebetulan tidak hadir, dalam momen yang sangat penting, sehingga membuat Nabi Sulaiman marah.

Selanjutnya Nabi Sulaiman berkata :

“Aku pasti akan menghukum dia (Hudhud) dengan hukuman yang pedih, atau kubunuh dia, kecuali ia memberikan alasan yang jelas” (QS. An-Naml (27) ayat 21).

Dari ayat ini jelas Hudhud adalah manusia biasa, bukan seekor burung. Sebab logikanya : apakah pantas seorang Nabi, memarahi seekor burung ?

2. Dengan memperhatikan ayat Al Qur’an :

“Dan ia (Sulaiman) memeriksa barisan thair, lalu berkata : Mengapa aku tidak melihat Hudhud, apakah ia tidak hadir?”

“Aku pasti akan menghukum dia (Hudhud) dengan hukuman yang pedih, atau kubunuh dia, kecuali ia memberikan alasan yang jelas” (QS. An-Naml (27) ayat 20-21).

Hudhud adalah bagian dari barisan thair. Dan jika kita mengartikan barisan thair itu sebagai Pasukan Burung, apakah Hudhud harus seekor burung ?

Quote:
Sama halnya, dengan Pasukan Kuda, apakah pemimpinnya harus seekor Kuda ?

Quote:
Dengan demikian, Hudhud tidak harus seekor burung, Hudhud juga bisa manusia biasa, yang merupakan bagian dari Pasukan Burung.

3. Berdasarkan kajian dari Ustadz H.M. Nur Abdurahman, Nabi Sulaiman adalah seorang yang mengerti mantiq burung, yakni memahami makna kicau, gerak-gerik dan perangai serta kebiasaan burung.

Quote:
Sebagaimana bunyi dari QS. Al Naml (27) ayat 16 :

Wa Qa-la Ya-ayyuha- nNa-su ‘Ullimna- Manthiqa thThayri.

Berkata (Sulaiman): hai manusia, telah diajarkan kepada kami logika burung.
Pada masa sekarang ini ada sebuah disiplin ilmu yang disebut ethology (jangan dikacaukan dengan ecology), yaitu ilmu yang berhubungan dengan perangai binatang (animal behavior), terutama yang berhubungan dengan habitatnya.

Dalam Abad yang lalu ada Sulaiman modern yang bergelar “The Bird Man of Al Catraz”, yaitu seorang penghuni/narapidana di penjara Al Catraz yang faham dan ahli betul dalam hal ethology khusus untuk burung.

WaLlahu a’lamu bishshawab
Pada acara tahunan dalam Prosesi Upacara Adat Nyangku masyarakat Panjalu, Ciamis, ada upacara yang paling ditunggu-tunggu yaitu pencucian pedang yang dipercaya merupakan warisan dari Sayyidina Ali r.a.

Menurut babad Panjalu, pedang tersebut diberikan langsung oleh Sayyidina Ali kepada Raja Panjalu yang bernama Prabu Borosngora.


Quote:
Bukti bahwa pedang ini berasal dari Sayiddina Ali r.a, dibilahnya tertulis 3 kalimat bahasa arab yang berbunyi :

La Fabasirtha Ali Ya Ali al dzulfikaqar Wa Ali Wasohbihi Azma’in, Laa Syaefi Illa Dzulfiqar, Laa Fatta Illa Aliyya Karomallahu Wajnahu.

“Ini adalah pedang milik Syaidinna Ali Karomallohu Wajhnahu“.


Pedang ini juga pernah diteliti oleh Ir. Suhamir, ahli purbakala dari pusat, hasilnya disimpulkan bahwa bahan logamnya bukan berasal dari Nusantara

Misteri Prabu Borosngora

Prabu Borosngora yang mendapatkan anugerah Pedang Sayyidina Ali ternyata masih diselimuti misteri. Hal ini dikarenakan jika berdasarkan penelitian ahli sejarah, Raja Panjalu ini indentik dengan figur Prabu Bunisora atau Hyang Bunisora Mangkubumi Suradipati (1357-1371) dari Kemaharajaan Sunda.

Prabu Bunisora sendiri adalah adik Maharaja Sunda bernama Maharaja Linggabuana yang gugur melawan pasukan Majapahit di palagan Bubat pada 1357

Quote:
Dengan demikian, jika melihat masa kehidupan kedua tokoh, Sayyidina Ali berasal dari abad ke-7M, sementara Prabu Borosngora hidup pada abad ke-14M, artinya terdapat rentang waktu 700 tahun, dan sangat mustahil kedua tokoh ini bertemu.
Nampaknya keberadaan Pedang Sayyidina Ali ini, terkait erat dengan seorang Pangeran dari Kerajaan Tarumanegara, yang hidup di masa perkembangan awal Islam, beliau bernama Rakeyan Sancang.

Rakeyan Sancang diceritakan, pernah turut serta membantu Imam Ali dalam pertempuran menalukkan Cyprus, Tripoli dan Afrika Utara, serta ikut membangun kekuasaan Muslim di Iran, Afghanistan dan Sind (644-650 M) (Sumber : Misteri Pemeluk Islam Pertama di Nusantara?).

Boleh jadi, dikarenakan perjalanan waktu yang sudah sangat lama, kisah Rakeyan Sancang ini telah tertukar dengan tokoh yang hidup 700 tahun setelahnya, yaitu Raja Panjalu, Prabu Borosngora.

WaLlahu a’lamu bishshawab

Tol Cipali sudah resmi dibuka. Uji coba dilakukan sejak awal bulan Juni ini. Tol yang sudah diresmikan Presiden Jokowi ini sudah resmi dioperasikan sejak Jumat (26/6/2015).

Namun ada sesuatu yang lain yang menjadi misteri dari Tol Cipali ini. Tak lain, cerita legenda soal Batu Bleneng di Km 180. Batu misterius berukuran besar ini tampak mencolok bila Anda melintas di Cipali.

“Batu itu besar sekali, dan kelihatan banget,” jelas seorang pengguna Tol Cipali

Digambarkan , di lokasi itu terlihat bukit dipapas, sedang kanan kiri jalan tol dirapikan dengan dicor. Tapi batu misterius itu berdiri tegak di pinggir seolah tak tersentuh.

“Aneh juga sih itu semua sudah dicor, tapi ada batu gede seperti itu di situ. Kenapa nggak dihancurkan ya,” imbuhnya

Bila Anda melintas dari arah Jakarta ke Palimanan batu itu ada di sebelah kanan, tapi bila dari arah Cirebon ke Jakarta batu itu ada di sebelah kiri. Batu itu letaknya masuk di daerah Cirebon.

Bicara soal batu di Cipali itu, ada legenda di kalangan penduduk setempat. Konon katanya, percaya nggak percaya, batu itu tak bisa dipindahkan saat pembangunannya. Gambar batu bleneng itu pun sudah ramai beredar penampakannya.

Batu sudah diupayakan dibongkar tapi tak bisa bahkan dengan menggunakan alat berat. Entah alat yang terbatas atau mungkin saja, pihak pengelola sengaja menaruh batu itu sebagai hiasan jelang keluar gerbang tol Cipali.

Batu itu menurut cerita penduduk setempat dikenal sebagai batu Bleneng. Ada yang bilang batu itu peninggalan orang zaman dahulu sengaja ditaruh di situ karena menutup mata air yang bisa membuat banjir kawasan itu.

Ada lagi yang cerita batu itu tempat orang zaman dahulu bersemedi. Dan banyak lagi cerita lainnya. Di tempat batu itu juga pernah dipakai syuting acara misteri sebuah televisi.

Nah, persoalannya kini banyak yang mengaitkan urusan batu itu dengan urusan mistis dan aneh lainnya di Cipali. Lepas dari urusan soal mistis dan aneh lainnya, pastinya saat berkendara harus hati-hati. Siapkan kondisi, apalagi trek yang dilalui panjang dan jangan lupa berdoa.

Di Kelantan, Malaysia tersimpan misteri yang penuh tanda tanya. Ada masjid cantik nan misterius berwarna putih di tepi danau. Legenda lokal menyebutkan danau itu dulunya kota cikal bakalnya Wali Songo yang menghilang secara misterius!

Di daerah Rong Chenok, sekitar 45 menit dari Kota Bharu yang merupakan ibukota Negara Bagian kelantan, Malaysia, ada objek wisata alam yaitu Danau Tok Uban. Di sanalah, traveler bisa melihat masjid putih yang cantik di tepian Danau Tok Uban.

Sekilas, tidak ada yang spesial dari tampilan masjidnya. Sama seperti masjid-masjid pada umumnya, yang mmiliki kubah dan menara. Kalau pun yang jadi daya tarik, paling hanya lokasinya di tepian danau saja yang membuatnya terlihat cantik.


Namun, coba kita telaah lebih detail. Nama masjid itu Masjid Brunei Darussalam, padahal Kelantan berada di Malaysia. Dari prasasti peresmiannya yang disimak dari Youtube, Rabu (8/7/2015) tertulis masjid itu didanai langsung oleh Sultan Brunei Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah dan diresmikan tahun 1992 oleh Sultan Kelantan.

Kemudian dari faktor lokasi, kawasan Rong Chenok bukanlah daerah yang ramai penduduk. Akses menuju ke sana juga sulit, lewat perkampungan dan jalanan berliku. Jika mau bangun masjid yang cantik, mengapa tidak di Kota Bharu saja yang menjadi daerah elit dan paling ramai di Kelantan?

Itulah perbincangan orang-orang Malaysia soal Masjid Brunei Darussalam di berbagai blog dan forum. Diskusi ini mulai ramai tepatnya sejak sekitar tahun 2008, ketika banyak traveler Malaysia yang datang ke sana dan mengenali sejarahnya. Masjid ini menurut mereka menandakan suatu misteri besar. Misteri tentang seorang penyebar agama Islam di kawasan Asia Tenggara dan mempunyai hubungan dengan Wali Songo di Pulau Jawa. Tempat Masjid Brunei Darussalam berdiri itu diyakini para blogger dan penggiat forum merupakan suatu kota bernama Jiddah.

Jiddah Riayath Sa'adat us-Salam adalah ibukota Kerajaan Chermin. Banyak pemerhati sejarah Malaysia sedang protes kenapa Kerajaan Chermin ini seolah hilang dari lembar sejarah Malaysia. Penelusuran detikTravel, Gubernur Jenderal Inggris Thomas Standford Raffles dalam buku History of Java sempat menyebut Kerajaan Chermen sebagai tempat asal dari sepupunya Sunan Gresik.

Sementara itu, Christopers Buyer melalui website The Royal Ark menyusun silsilah Kesultanan Kelantan dengan merangkum 14 buku sejarah. Di situ disebutkan ada anak Raja Langkasuka bernama Bharubhasa mendirikan Kerajaan Chermin tahun 1339 dengan wilayah kekuasaan dari Aceh, Sumut, Perak, Kedah dan Champa. Kerajaannya ditaklukan Kerajaan Siam dari Thailand tahun 1345. Mahapatih Gajah Mada menaklukan Siam tahun 1357, sekaligus menjadikan Chermin sebagai negara bagian dari Majapahit.

Pada masa itu, berjumpalah dia dengan seorang tamu dari jauh yang membawa ajaran Islam. Orang itu tidak lain Sayyid Hussein Jumadil Kubra sang pionir Wali Songo. Bharubhasa masuk Islam dengan nama Sultan Mahmud Ibnu Abdullah. Sultan Mahmud lantas membuat ibukota baru bernama Jiddah Riayath Sa'adat us-Salam. Terdengar mirip dengan nama Jeddah dan Riyadh di Arab Saudi.

Cucu Sultan Mahmud yaitu Putri Selindung Bulan menikah dengan Sayyid Hussein Jumadil Kubra dan memiliki putera bernama Sayyid Ali Nurul Alam. Ali Nurul Alam ini adalah kakek dari Sunan Gunung Jati. Sementara dari garis keluarga yang lain menurunkan Kesultanan Johor dan kemudian menurunkan lagi Kesultanan Brunei Darussalam, kerajaannya Sultan Hassanal Bolkiah yang sekarang.

Mungkin itu alasan Sultan Brunei membangun masjid putih di pinggir danau yang sepi dan Sultan Kelantan meresmikannya, tidak ada banyak publikasi untuk masyarakat waktu itu. Jikalau benar danau itu bekas Ibukota Jiddah, kenapa menjadi sepi seperti sekarang?

Christopers Buyer menuliskan Kota Jiddah diserang kembali oleh Siam tahun 1467. Ali Nurul Alam dan seluruh keluarganya mengungsi ke Champa meninggalkan Jiddah selamanya. Namun bagi masyarakat lokal Malaysia di Kelantan, ada legenda yang banyak beredar di blog dan forum.

Legenda itu menyebutkan Kota Jiddah tenggelam menjadi danau karena bencana alam, danau itu adalah Danau Tok Uban yang ada sekarang. Legenda lain menyebutkan Kota Jiddah menghilang secara gaib. Hanya orang-orang yang memiliki mata batin yang bisa melihatnya di Danau Tok Uban sekarang. Kota Jiddah dalam legenda lokal itu konon dihilangkan bersama timbunan emas untuk nanti dibuka kembali di akhir zaman. Kota Jiddah dipercaya berlimpah emas karena di dekat Danau Tok Uban ada daerah bernama Pasir Mas.

Namun tetap saja, kebenaran semua versi sejarah dan cerita mengenai Kota Jiddah biar masing-masing orang yang menilainya. Keberadaannya Kota Jiddah hingga detik ini masih merupakan misteri. Untuk berwisata ke sana, ada kereta dari Kota Bharu ke Bukit Panau dengan perjalanan selama 1 jam, kemudian dilanjutkan dengan sewa motor atau mobil.

Traveler bisa datang langsung ke Danau Tok Uban dan Masjid Brunei Darussalam untuk mendengar kisah legendanya dari masyarakat setempat. Atau mungkin, Anda tertarik memecahkan misteri kota Wali Songo yang hilang ini.
Menurut Imam Al-Ghazali, sebahagian daripada alam malakut terbuka pada Malam Al-Qadar.

Alam Malakut adalah alam ghaib, yang di-antara para penghuninya ialah para malaikat. Alam ini terhijab dari pandangan bangsa jin dan manusia, sebagaimana alam jin terhijab kepada pandangan manusia.



Malam Nuzulul Qur’an

Peristiwa turunnya al qur’an (Nuzulul Qur’an), sangat erat kaitannya dengan malam Lailatul Qadar. Dikarenakan di malam Lailatul Qadar inilah, untuk pertama kalinya, wahyu ALLAH diturunkan kepada Nabi Muhammad.

Imam Ibnu Katsir berpendapat, Nabi Muhammad, melihat bentuk asli malaikat Jibril pada dua tempat, yaitu ketika beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira dan ketika malam Isra’ di Sidratul Muntaha.

Sering kita mendengar kisah Nuzulul Qur’an, yang menceritakan malaikat Jibril mendekap Rasulullah sambil berkata, “Iqra’..!”

Tentunya kisah tersebut menjadi tanda tanya bagi kita. Bagaimana mungkin Jibril dalam bentuk asli, bisa mendekap (memeluk) Rasulullah ?


Quote:
Sementara kita memahami, bahwa Jibril dalam bentuk asli sangat luar biasa besarnya, sebagaimana bunyi hadits :

حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ كُلُّ جَنَاحٍ مِنْهَا قَدْ سَدَّ الْأُفُقَ يَسْقُطُ مِنْ جَنَاحِهِ مِنْ التَّهَاوِيلِ وَالدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ مَا اللَّهُ بِهِ عَلِي

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Syarik dari ‘Ashim dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat Jibril dalam bentuk aslinya, ia memiliki enam ratus sayap, setiap sayap dapat menutupi antara langit dan bumi, dari sayapnya berjatuhan aneka warna warni, mutiara dan yaqut. Allah Maha Mengetahui itu semua.

(Hadits riwayat Imam Ahmad. Ibnu Katsir berkata dalam Bidayah Wan Nihayah bahwa sanad hadits ini bagus dan kuat, sedangkan Syaikh Ahmad Syakirrahimahullah berkata dalam Al-Musnad bahwa sanad hadits ini shahih)
Bisa jadi, malam turunnya Al Qur’an adalah peristiwa yang sangat dahsyat. Di malam tersebut bukan sekedar pertemuan antara malaikat Jibril dengan Rasulullah, tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di seluruh alam semesta.

Peristiwa Nuzulul Qur’an, telah membuat tubuh Rasulullah seakan menjadi kaku, seperti didekap dan sulit untuk mengeluarkan kata-kata.

Dengan demikian adalah wajar, sepulang dari Gua Hira, Rasulullah seperti baru saja mengalami goncangan jiwa yang hebat. Ia meminta isterinya, Siti Khadijah, menyiapkan kain selimut, untuk menyelimuti dirinya.

WaLlahu a’lamu bishshawab


Beberapa keterangan tentang Malam Lailatul Qadar

1. Malam Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al Qur’an

إنا أنزلناه في ليلة القدر
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur`an) pada lailatul qadr.”
(QS. Al-Qadr (97) ayat 1)

2. Malam Lailatul Qadar, lebih baik dari 1000 bulan

ليلة القدر خير من ألف شهر
“Lailatul qadr lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS. Al-Qadr (97) ayat 3)

3. Malam Lailatul Qadar, hadir pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari ramadhan.” (HR. Al-Bukhari no. 1878)

4. Malam Lailatul Qadar, bisa ditemui dalam mimpi

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Aku lihat mimpi-mimpi kalian tentang lailatul qadar semuanya sama menunjukkan pada tujuh malam terakhir. Karenanya siapa saja yang mau mencarinya, maka hendaklah dia mencarinya pada tujuh malam terakhir”. (HR. Al-Bukhari no. 1876 dan Muslim no. 1985)

5. Malam Lailatul Qadar, malam penuh ampunan

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang shalat pada lailatul qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya”. (HR. Al-Bukhari no. 1768 dan Muslim no. 1268)
Kali ini akan dikupas sedikit tentang keajaiban/rahasia yang terdapat pada urutan jari pada tangan kita. Penasaran Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan pada tangan kita? Yuk dibaca dengan seksama hal-hal dibawah ini:

Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya. Namun sebagai ummat islam yang memiliki kitab sebagai petuntuk, jika saya boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.

1. Jari kelingking. (Zaman Adam)
Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam?

Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking. Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama.

2. Jari Manis. (Zaman Idris)

Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu?


Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang.

Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu. Pada Surat 50/36 disebutkan:

“Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri…“

Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.

3. Jari Tengah (Zaman Nuh).


Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking? Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi. Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh.

4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).


Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah? “Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh”. Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai “Bapaknya” para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan. Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1. Pada Surat 6/161 disebutkan:

“Katakanlah : “sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus…..”

Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.

5. Jari Jempol (Zaman Muhammad)


Pada Surat 16/123 mengatakan :
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : “Ikutilah agama Ibrahim…”
dan pada Surat 36/2-4 :
“Demi Alquran yang penuh hikmah”
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul”
“Di atas jalan yang lurus”.



Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya. Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya. Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!!

pada Surat 56/62 juga disebutkan:
“Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?”


Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya “derajat” zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).

“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.” (QS. Al Furqaan : 1)
Dalam setiap langkah serta pola kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW, sudah dirancang dan dipola dengan sangat sempurna oleh Zat yang Maha Sempurna. Nabi Besar Muhammad SAW sangat menyukai buah - buahan, termasuk buah Tin. Seperti telah disinggung pada postingan sebelumnya tentang Khasiat Buah Tin, yang begitu banyak serta sangat bermanfaat bagi perawatan serta pengobatan kesehatan kita.



buah tin

Dalam salah satu riwayat dalam masa Nabi Muhammad Saw , diceriterakan tentang suatu peristiwa, Kaisar Romawi yang berkuasa pada saat itu mengirimkan utusannya berupa bantuan dokter ke Madinah. Selama setahun bertugas di Madinah, ternyata para dokter utusan Kaisar Romawi tersebut kesulitan untuk dapat menemukan orang yang sakit.


buah zaitun

Dokter tersebut bertanya pada Nabi SAW, mengapa kaum muslimin sangat jarang mengalami sakit? Rasulullah bersabda," Kami adalah kaum yang tidak makan , kecuali sudah betul - betul lapar dan apabila makan, kami berhenti sebelum kenyang"

Selama ini, kita mengenal dua macam pola pengobatan. Pengobatan sebelum terjangkit penyakit / pencegahan dan pengobatan setelah terjangkit penyakit. Dengan mencontoh pola makan Nabi SAW, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit.

Quote:
Dalam Al- Qur'an, kata At- Tin hanya satu kali, sedangkan kata Az -Zayitun diulang sampai 7 kali. Seorang ahli kemudian melakukan sebuah penelitan tentang hal tersebut. Dan mengambil kesimpulan bahwa Zat - zat yang terkandung dalam Buah Tin dan Zayiutn berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1 : 7, akan menghasilkan tubuh yang sehat dan sempurna. Sebagaimana yang tercantum dalam Surat At- Tin.
Buah tin tersebut merupakan buah kesukaan dari Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Abu Zar r.a yakni suatu hari Rasulullah SAW memperoleh hadiah berupa satu buah tin lalu Nabi Muhammad SAW mengajak para sahabatnya untuk memakannya dan Nabi pun juga ikut sambil berkata "kalau aku katakan mengenai buah yang diturunkan dari syurga, maka aku katakan inilah buah syurga yang tak berbiji." Maka dari itu, makanlah buah ini. bahwasanya buah tin ini mampu menyehatkan badan dan menghentikan penyakit buasir.

Dari sabda Rasulullah SAW diatas, dapat disimpulkan bahwa buah tin adalah buah yang berasal dari syurga dan merupakan buah yang kaya akan berbagai kandungan gizi yang sangat bermanfaat seperti yang telah disebutkan dapat menyehatkan badan, mencegah penyakit, dan juga dapat menghilangkan racun atau toksin yang berbahaya dalam tubuh manusia.

Nabi Besar Muhammad SAW sangat menyukai buah tin ini, yang sangat berguna bagi tubuh manusia tersebut. Beliau adalah manusia yang paling utama di seluruh jagat ini, tentu saja beliau yang paling tahu tentang Khasiat buah Tin, yang merupakan salah satu buah favorit Beliau.

Categories

advertising

Sample Text

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Find Us On Facebook

Advertisement

Featured Video

Featured Video

Sponsor

Video Of Day

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget